Trebungan, Situbondo – Kepemilikan administrasi kependudukan (adminduk) merupakan hal yang sangat penting, namun di wilayah Kecamatan Mangaran, khususnya bagi remaja, kepemilikan dokumen ini masih tergolong minim. Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi Camat Mangaran, Abdul Kadir, S.H., yang berupaya mengatasinya melalui terobosan inovatif berupa layanan jemput bola pembuatan KTP perdana, yang dinamakan “Jemput Bola KTP Perdana” atau disingkat “JEMPOL KARNA.”
Untuk merealisasikan inovasi ini, Camat Mangaran mengadakan sosialisasi program JEMPOL KARNA kepada masyarakat luas pada Kamis pagi (06/07/2023) di Pendopo Kantor Desa Trebungan, yang juga dihadiri oleh pemerintah desa, BPD, dan tokoh masyarakat. “Sosialisasi ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat, khususnya remaja, dalam memiliki KTP,” papar Kadir di depan para peserta.
Kadir juga mengimbau seluruh lapisan masyarakat, terutama pemangku kebijakan di desa, untuk mendukung program ini. “Kami berharap ada dukungan dari pemerintah desa, BPD, dan tokoh masyarakat untuk menyebarluaskan hasil sosialisasi ini, agar pelaksanaan JEMPOL KARNA pertama di Desa Trebungan pada Kamis, 13 Juli mendatang dapat berjalan sukses,” harapnya. Untuk tahap awal, kegiatan ini akan melibatkan 25 orang, namun Kadir menegaskan bahwa program ini akan terus berlanjut hingga semua remaja memiliki KTP.
Pemerintah Desa Trebungan sangat antusias dengan inovasi ini, mengingat kesadaran masyarakat akan pentingnya memiliki adminduk masih tergolong rendah. “Banyak warga yang belum sadar pentingnya memiliki KTP. Kami sering mengadakan perekaman KTP di kantor desa bekerja sama dengan Disdukcapil, namun partisipasi warga masih rendah,” jelas Kepala Desa Trebungan, Noer Hasan, S.H. Ia juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Camat Mangaran atas gagasan inovatif ini. “Dengan layanan jemput bola, seluruh masyarakat akan lebih mudah memiliki KTP,” ungkapnya.
Usai acara, Camat Abdul Kadir menjelaskan bahwa inovasi JEMPOL KARNA ini lahir dari fenomena yang ia temui di wilayah tugasnya. “Dari berbagai studi kasus, seperti pelaksanaan vaksinasi remaja dan pencocokan daftar pemilih untuk Pemilu 2024, banyak ditemukan remaja yang belum memiliki KTP,” ujarnya. Untuk memastikan keberhasilan program ini, ia menganalisis data dan melakukan survei lapangan guna merancang solusi konkret bagi kebutuhan adminduk remaja.
“Analisis data yang kami lakukan menggunakan metode AKL dan metode USG untuk menguji kelayakan isu, mencari solusi nyata, dan menetapkan prioritas yang harus ditangani. Inovasi JEMPOL KARNA diharapkan menjadi solusi tuntas dalam pemenuhan adminduk bagi masyarakat,” pungkas Kadir. Program ini akan dimulai di Desa Trebungan dan berlanjut ke desa-desa lain di Kecamatan Mangaran dengan harapan besar dari camat bahwa program ini mendapat dukungan penuh dari semua pihak.